Welcome...

Komp. Pinang Griya Permai, No. 3A, Ciledug Tangerang Telp. 021-7310046 / 081283899456 / 0818-06360-811

Kamis, 14 Juni 2012

Ganti transmis se-gelondong, estimasi membengkak..

Repot juga kalo punya mobil trouble dan divonis harus ganti se-gelondong. Harga transmissi copotan minim 6jt. Siapa yang ga' panik? Tapi pihak bengkel pasti ga' mungkin sembarangan memberikan saran seperti itu. Pasti ada alasannya. Kami ingin sedikit bagi pengalaman tentang mobil yang harus ganti transmisi se-gelondong.

Mobil second, dan tidak tahu bagaimana perlakuan pemilik sebelumnya
Penting sekali untuk memastikan mobil yang akan anda beli dalam keadaan sehat. Tidak hanya yang tampak dari luar, tapi juga keadaan mesin. Siapa tau mobil yang anda beli adalah mobil yang bermasalah. Wow, bisa rugi donk. Periksakan saja mobil anda ke bengkel terdekat, kepercayaan, atau kalau punya kenalan yang ngerti mesin (hemat biaya ^^). Minim bisa di scan (jasa scan hanya Rp. 150.000,- *tergantung jenis mobil). Pernah ada langganan kami yang baru beli mobil. Baru pakai beberapa bulan sudah ada trouble. Tidak harus ganti segelondong memang. Tapi, cukup menguras kocek, dan bisa bikin rugi jutaan rupiah. Ada juga yang terpaksa ganti gelondongan, karena sepertinya pemilik sebelumnya kurang merawat mesin/telat ganti oli/bahkan mengakali supaya tidak over haul. Tapi malah kerusakannya makin parah. Jalan satu-satunya ya, ganti se-gelondong.

Bisa jadi kerusakan fatal, padahal hanya 'bocor'
Akhir-akhir ini bengkel kami sering didatangi pelanggan dengan keluhan yang sama, 'bocor'. Simple memang, terkadang ada pelanggan yang mengira masalah kebocoran ini bisa ditangani dalam waktu sehari-dua hari, atau bahkan sejam-duajam. Padahal untuk dapat memastikan asal kebocoran, cukup makan banyak waktu. Mending cuma ganti oli, atau over haul yang makan waktu minim 3 hari. Apalagi kalau sudah oli yang 'meler'. Bayangkan saja, oli mengalir dan melumasi seluruh bagian mesin mobil. Pelanggan kami, pemilik mobil Mitsubisi Galant, mengeluh terjadi kebocoran oli pada mobilnya. Saat dapat izin untuk membelah bagian transmissinya, kami mendapati bahwa seal converter, dan brakebandnya sudah tidak bisa dipakai. Ditambah lagi ternyata converternya adalah milik Mitsubishi Lancer (ko' bisa sih?).

Anda bisa terus melakukan komunikasi dengan pihak bengkel saat mobil anda diperbaiki. Sehingga anda tidak terkejut saat estimasi membengkak.

Walau sedikit pengalamannya, tapi semoga bermanfaat :)

Selasa, 12 Juni 2012

Kapan Harus Over Haul?

Istilah 'over haul' adalah merekondisi transmisi. Yang sudah akrab ditelinga adalah 'turun mesin'. Sebenarnya kurang tepat jika dikatakan turun mesin. Karena mesin tidak hanya turun, tetapi juga dilakukan perbaikan agar kembali pada kondisi standardnya.

Umumnya, overhaul dilakukan setelah pemakaian selama 5 tahun tergantung pemakaian. Jika timbul gejala kopling selip yang terlihat pada tak berimbangnya putaran mesin dengan laju mobil. Mesin sudah meraung di putaran tinggi, tetapi mobil tidak berjalan. Dengan laju seimbang, perpindahan gigi perseneling juga mengentak, tidak halus seperti biasa ( jedug ). Hal ini bisa dicek dengan memasukkan perseneling ke posisi D atau R, lalu di rem lepas. Dalam keadaan sehat, mobil langsung bergerak. Jika tidak, berarti ada yang tidak beres dengan transmisi mobil matic anda.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam over haul, yaitu : Mengganti paking set (semacam kertas tebal, berfungsi mencegah kebocoran), berikut seal-seal nya (semacam karet fungsinya juga mencegah kebocoran) , mengganti filter oli, dan mengganti kanvas kopling (clutch disc). Jumlah kanvas kopling dalam transmisi matic lebih banyak dari manual. Jumlahnya 12-16 keping, tergantung jenisnya. Tidak semuanya diganti baru. Hanya yang tidak bisa dipakai, dengan ciri-ciri 'aus' dan terkikis. Begitu pula dengan steel disc. Juga part-part lainnya yang perlu diganti. Mengecek kinerja konverter, dan pompa oli pada transmisi, sampai body valve.

Kegiatan perbaikan ini tidak cukup sampai disitu saja. Pasti di tes jalan dulu setelah memasang kembali transmisi. Jika sudah nyaman, mobil sudah siap anda pakai dan bawa pulang. Jika belum, ya pasti ada analisa lanjutan. Terkadang masalah juga timbul dari luar transmisi matic.

Untuk jasa over haul, bengkel kami membandrol harga rata-rata Rp, 2.000.000,- (tergantung jenis mobil), tidak termasuk part-part yang diganti. Jika part tersedia, pengerjaannya bisa minimal tiga hari. Maksimal menunggu ketersediaan part yang dibutuhkan.

Senin, 11 Juni 2012

Mitos Seputar Mobil Matic

Mengemudi dijalanan ibu kota memang paling enak menggunakan mobil berperseneling otomatis. Kaki tidak perlu pegal menginjak kopling. Tapi sebagian orang malah takut memakai mobil otomatis. Mengapa? Karena ada beberapa mitos seputar mobil matik, yang membuatnya terkesan kurang bagus, repot, dan otomatis jatuh harga. Mari kita cek, mitos dibalik mobil dengan transmisi otomatis, yang kerap disebut 'mobil matik' ini.

1. Mobil matik tidak bisa didorong jika mogok.
Jika mobil matik anda mogok / mesin tidak bisa hidup, masih bisa didorong ketempat yang lebih aman dengan memindahkan tuas keposisi N. Memang mobil matik tidak bisa didorong untuk menghidupkan mesinnya seperti halnya mobil dengan transmisi manual. Namun tergantung pada dinimo starter dan aki. Jika kedua hal tidak ada masalah, maka tidak akan ada masalah pula dengan mobil matik anda.

2. Mobil matik tidak bisa diajak ngebut / susah nyalip (siapa bilang?)
Jika dipahami secara betul, mobil matik tidak akalah responsifnya dengan mobil manual. Karena transmisinya sudah dilengkapi dengan kick down, yang jika ditekan dalam-dalam secara auto transmisi akan berpindh ke posisi terendah dan langsung melejit sesuai yang anda butuh dan inginkan. Terlebih jika ingin santai dan irit BBM bisa memanfaatkan OD (Over Drive / jika ada). Dalam ajang DragRace sampai NASCAR sekalipun banyak yang mengakomodir transmisi matic. Tentunya jenis dan tipe maticnya berbeda, namun basicnya tetap matic.

3. Mobil matic mahal perwatan.
Jika pemakaian secara wajar, mobil matic justru lebih murah dan efisien. Karena plat koplingnya dapat bertahan cukup lama, bisa 5-10 tahun. Oli transmisinyapun untuk pergantian bisa mencapai 20.000 - 40.000 km (tapi sebaiknya rutin diganti pada 20.000 km). Dengan harga oli (yang bagus) Rp. 55.000,- sampai Rp. 150.000,- per liter. Wajarnya 5-10 lt, tergantung dari tipe mesin / maticnya.

4. Bengkel matic susah
Sampai detik ini jumlah bengkel matic cukup bertambah banyak. Terlebih diluar bengkel resmi. Yang sudah besar namanya Ricardo Matic. Dan bengkel kami, Wani Matic bertambah jumlah pelanggannya (promisi dikit ^^).

5. Harga jual turun / lebih murah dari mobil manual
Seiring perkembangan teknologi dan pandangan orang, mobil matic justru lebih mahal baik baru, maupun bekasnya. Selisihnya bisa mencapai 10jt untuk mobil baru dan 5jt untuk mobil bekas, dari mobil manual. Bagaimana? Menguntungkan bukan?..

Selain point diatas, nih.. saya kasih point tambahan, antara lain:

  1. Praktis, dan tidak capek. Terlebih untuk menagtasi jalan krodit dan super macet seperti Jakarta.
  2. Jika Handbreak problem, tidak perlu khawatir saat menghadapi tanjakan securam apapun. Karena pada saat tuas di posisi D, mobil tidak akan melorot turun. Cukup satu kaki saja di pedal rem.
  3. Bisa diaplikasikan dengan stater remote. Saat minum kopi atau sarapan pagi sambil manasin mobil, tak perlu khawatir mobil akan nabrak tembok/garasi.
  4. Sedikit lebih aman dari pencurian. Karena transmisi matic dapat dapat bergerak jika berintegrasi dengan stater, dan electronic unit yang lain. Jadi cukup makan waktu buat sipencuri.
  5. Aman dari jangkauan anak-anak. Karen tuas pada posisi P, mobil tidak akan bergerak sama sekali, walaupun handbreak tidak aktif. Lagi pula tuas cukup kuat, jadi tak perlu khawatir saat anak-anak bermain dalam mobil, saat mobil dalam keadaan hidup.
  6. Mudah dioperasikan, semudah bermain bombom car. Meminimalis konsentrasi.
  7. Semua negara maju persentasi pemakaian mobil matic lebih besar dari mobil manual.

Jadi jangan ragu dan takut, berpindah menjadi pengguna matic yaa....

Sumber pendukung : marketing-daihatsu.com

Cara Cerdik Atasi Tuas Matik Ngelos

JAKARTA - Siapa sangka, siang itu Pilot bakal kerepotan. Salah satu staf redaksi yang sempat menggawangi majalah Moto Bike ini sempat bingung setelah mengisi bensin. "Tiba-tiba mobil tidak mau jalan," cetusnya seraya menyebut mesin hidup namun mobil tidak merespon saat tuas matik dipindah. "Tapi tuasnya enteng, kayak ngelos," gumamnya.

Sempat mengira masalah pada jeroan transmisi. Namun gejala tuas ngelos jadi pertimbangan lain. Nah, kalau Anda mengalami kejadian serupa, bisa ikuti langkahnya. Coba cari ujung kabelnya di girboks dan coba gerakkan tuasnya. "Kebetulan pas posisi P, jadi mobil tidak bisa didorong. Coba geser sedikit tuas selektor di girboks, eh mobil mau didorong," lanjutnya.

Setelah dipinggirkan untuk bisa menganalisa lebih lanjut, mobil pun dibongkar. Ternyata benar, kabel selektor penghubung tuas matik dengan girboks copot. "Biasanya bahannya plastik," seru Muhammad Holil, pemilik bengkel Wani Matic di Pinang Griya Permai, Ciledug.

Beberapa mobil yang pakai bahan plastik di ujung kabelnya ternyata punya risiko yang sama. Umumnya mobil keluaran Toyota. "Kalau dulu, bahannya besi. Namun risikonya macet. Nah, ada yang pakai plastik. Namun biasanya tidak kuat, jadi longgar dan gampang copot," ulas Holil, sapaan akrabnya.


Paling sip sih, diganti. Namun harganya lumayan, bisa di atas Rp 1 juta. "Diikat saja ujungnya supaya kabel tidak lepas lagi," lanjutnya.

Kali ini dicontohkan pada Toyota Soluna. Mobil lain, kebanyakan penggerak roda depan punya konstruksi mirip. Copot empat baut pada konsol tengah (Gbr.1). Kemudian angkat konsol itu sampai terlihat jeroan di bagian bawah tuas matik (Gbr.2).

Nah, sekarang perhatikan tuas matik. Di bawahnya ada semacam nok tempat ujung plastik kabel selector. Karena lubang nok pada ujung plastik kian membesar, kabel copot deh (Gbr.3).

Nah, sebelum menggantinya dengan yang baru, bisa akali dengan mengikat nok setelah ujung kabel terpasang. "Bisa pakai kawat atau cable ties (Gbr.4)," saran Holil. Ditanggung, tuas matik bisa berfungsi seperti biasa.